Inilah Penyebab Oli Mesin Boros


Oli mesin adalah darah kenasiban bagi mesin. Apabila mesin bekerja tanpa oli, meski hanya dalam berbagai detik bisa menyebabkan mesin bakal rusak alias macet. 

Apabila interval pergantian oli diperpanjang dari sewajibnya maka ada resiko jumlah oli mesin bakal bertidak lebih dengan cara signifikan, serta apabila kami tak mengecek volume oli maka dikhawatirkan muncul persoalan kerusakan yang besar pada mesin.

Tidak sedikit kerusakan mesin yang berat didampakkan ketidak lebihan oli mesin yang hingga mengwajibkan pergantian komponen dalam mesin, padahal sebetulnya kerusakan ini bisa dicegah apabila dengan cara selalu meperbuat pemeriksaan jumlah serta kwalitas oli.

Oli mesin wajar bakal bertidak lebih sedikit seusai mobil menempuh berbagai ribu kilo meter. Pada berbagai mobil, penyusutan oli mesin kurang lebih 1 liter seusai mobil menempuh jarak 5000 km dianggap tetap wajar.

Apabila interval pergantian oli diperbuat setiap 10.000 Km, maka penyusutan oli tersebut tak bakal memunculkan persoalan, tetapi apabila interval pergantian olinya diperpanjang, faktor ini bisa memunculkan persoalan. Mesin bisa ketidak lebihan oli apabila jumlah oli tak diperiksa serta ditambaha pada Km 15.000.

2 sebab mutlak yang menyebakan oli mesin bertidak lebih


1. Kebocoran Oli mesin


Seal alias gasket yang biasanya gampang bocor antara lain valve cover gasket, Timing cover, drain plug serta seal. Kebocoran oli semacam ini bakal memunculkan aroma terbakar serta ruang mesin menjadi sangat kotor sebab oli bertebaran.

Apabila oli telah lama digunakan, zat additive pada oli yang bermanfaat untuk menjaga kelenturan seal serta gasket bakal hilang, dampaknya seal alias gasket bakal mulai menyusut, serta berubah menjadi keras serta akhirnya bocor.

Kebocoran oli yang kecil saja bisa memunculkan persoalan.


Kebocoran oli yang besar biasanya berasal dari daerah mesin yang bertekanan sepeti oil pressure switch, oil filter yang kendur, rear main seal serta gasket head.

Oli mesin yang bocor tersebut bakal ditiup oleh ajaran udara pada tahap bawah mobil, jadi letak kebocoran susah untuk dipastikan.

Sistem PCV bermanfaat untuk menjaga tekanan negatif pada mesin, apabila sistem ini rusak, tekanan bisa mendorong seal serta gasket keluar.  Endapan lumpur yang terbentuk sebab interval pergantian oli yang tak teratur bisa menyumbat sistem PCV.

Pada saat yang sama seal tak bakal terlindungi jadi bisa mengdampakkan kebocoran oli yang besar. Pergantian oli dengan cara berkala adalah perbuatan pencegahan yang paling baik untuk mencegah timbulnya kerusakan tersebut.

2.Konsumsi Oli mesin


Ketidak lebihan oli yang bukan dikarenakan adanya kebocoran, bisa dikarenakan oli mesin masuk keruang bakar serta ikut terbakar.

Pada kendaraan model yang tua apabila oli mesin ikut terbakar diruang bakar maka bakal memunculkan keluarnya asap putih dari knalpot. 

Tetapi pada mesin – mesin modern yang telah memakai catalytic converter, asap putih tersebut tak ada, sebab catalytic bisa menghapus munculnya asap putih dengan tutorial menguapkan asap putih tersebut. 

Sayangnya faktor ini bisa menaikkan temperatur catalytic dengan cara drastis serta bakal membikin catalytic rusak.

Piston dipasang kedalam silinder dibekali dengan ring piston. Ring piston ini berada diatas lapisan tipis oil film, untuk mencegah keausan silinder pada mesin. Tanpa adanya lapisan oil film ini maka mesin bakal cepat sekali aus serta tenaga mesin bakal bertidak lebih sebab besarnya gesekan.

Oli mesin yang kotor tak bisa melindungi mesin semacam yang diperbuat oleh oli baru. seiring perjalanan waktu, panas serta tekanan yang diterima oleh oli bakal merusak kekentalan serta kwalitas oli mesin, sebelum faktor ini terjadi maka oli mesinharus diganti.

Ring piston dibangun dalam tampilan yang tak sama –beda tergantung pada softwarenya. Pada umumnya mesin memakai 3 buah ring piston, mesikipun ada yang memakai lebih dari 3 buah.

Ring piston yang paling bawah adalah ring oli. Ring oli terdiri dari berbagai tahap yang terpisah serta dirancang supaya sanggup mengikis lapisan oli dari dinding silinder mesin. Oli yang dikikis tersebut bakal melalui lubang pada ring oli serta piston kemudian kembali ke crankcase.

Ring piston tahap atas bermanfaat mencegah kebocoran kompresi dari ruang bakar serta juga untuk mengontrol oli. Ring oli yang tahap tengah memiliki pengikis serta hampir tak menyisakan oli dibelakangnya. Oli mesin yang tersisa, berada diantara ring piston tahap atas serta bermanfaat sebagai pelumasan.

Dengan waktu pergantian oli yang lebih panjang, maka kekentalan oli bakal berubah serta ring piston bisa macet pada alur piston, ketika faktor ini terjadi maka oli mesin bisa melalui ring piston serta masuk ke ruang bakar serta ikut terbakar.

Apabila tekanan kompresi rendah, masukkan sedikit oli mesin melalui lubang busi, serta ulangi prosedur pengukuran. Oli mesin yang dimasukkan tadi bakal menutup lubang antara ring piston serta silinder, apabila hasil pengukuran memperlihatkan angkanya naik lebih dari 15 PSI itu menandakan bahwa ring piston telah aus.

Oli dalam jumlah yang sangat kecil dibiarkan tetap didinding silinder untuk melumasi ring piston tahap atas.

Piston bergerak naik serta turun di dalam silinder setidak sedikit 2000 samapai 4000 kali per menit, jadi bakal menyebabkan kehilangan oli dalam jumlah yang lumayan besar.

Metode untuk mengecek kondisi ring piston adalah dengan meperbuat test kompresi, pasang pressure gauge pada lubang busi, kemudian putar mesin dengan tutorial distarter berbagai detik, serta baca hasil ukur yang tertera pada pressure gauge. Tekanan kompresi mesin bensin yang normal biasanya berada diantara 150 hingga 250 PSI.

Valve guide seals


Valve dipasang pada tahap atas kepala silinder untuk mencegah kebocoran ruang bakar. valve bisa bergerak naik serta turun didalam bushing valve, pada tahap atas bushing valve tempat dimana valve keluar dipasang sebuah seal untuk mencegah oli mesin masuk keruang bakar.

Pada saat langkah hisap, pada tahap bawah valve intake bakal tercipta kevakuman. Pada tahap atas valve alias dibawah Cover valve tersedia oli mesin yang bermanfaat untuk melumasi camshaft serta valve. 

Apabila valve seal telah aus alias mulai mengeras, maka oli mesin bakal masuk melalui bushing valve menuju ruang mesin dampak hisapan piston pada langkah hisap. 

Berikut faktor yang diperhatikan supaya konsumsi oli tak boros


  • Gunakan oli mesin yang berkwalitas serta ganti dengan cara berkala 
  • Jangan mengganti / mencampur oli dengan merk yang tak sama-beda, sebab additive  pada masing-masing oli mungkin memiliki sifat yang saling bermengenaian. 
  • Gunakan saringan oli, saringan udara serta fuel filter yang berkwalitas
  • Jangan memakai oli mesin yang lebih kental 
  • Pergantian oli yang lebih tak jarang bakal mengurangi resiko konsumsi oli  mesin yang tak wajar 
  • Periksa ketinggian oli mesin dengan cara teratur 


.
.

Sekian dari saya semoga bermanfaat bagi kalian, dan jangan lupa kunjungi artikel kami yang lain yang ada DI SINI.

Belum ada Komentar untuk "Inilah Penyebab Oli Mesin Boros"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel